BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunikasi merupakan
aktivitas dasar manusia yang memiliki peran sangat penting. Sehingga ada
istilah ‘Kita tidak mungkin tidak berkomunikasi’. Pentingnya komunikasi juga
tercermin dari tumbuh pesatnya ilmu komunikasi itu sendiri dan juga
aplikasinya. Seringkali permasalahan timbul karena komunikasi yang kurang baik.
Kalau kita berkomunikasi dengan baik, sesuatu akan menjadi lancar, efektif dan
efisien”,
Saat ini perkembangan Komunikasi di Indonesia telah mengalami perubahan yang
sangat pesat menuju perkembangan yang lebih baik. Proses ini merupakan
perubahan yang sangat mendasar dan konsepsional, yang mencakup seluruh
aspek baik aspek pendidikan,
keperawatan, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
kehidupan keprofesian lainnya.
Secara
terminologi, komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu
pernyataan (pesan) oleh sumber kepada penerima baik secara verbal maupun
non-verbal yang menimbulkan makna tertentu yang dapat dipahami baik sumber
maupun penerima (feedback) melalui saluran tertentu. Adapun pengertian
pembangunan itu sendiri adalah suatu proses perubahan sosial dengan
partisipatori yang luas dalam suatu masyarakat yang bertujuan untuk kemajuan
sosial dan material. Termasuk didalamnya bertambah besarnya keadilan,
kebebasan, kualitas lainnya yang dihargai untuk mayoritas rakyat melalui
kontrol yang lebih besar yang diperoleh dari lingkungan mereka (Rogers, 1983
dalam Nasution, 1996)
Komunikasi dan pembangunan ini merupakan dua
hal yang saling berhubungan. Adapun kedudukan komunikasi dalam konteks
pembangunan adalah as an integral part of development, and communication as a
set of variables instrumental in bringing about development (Jayaweera dan
Anumagama,1987 dalam Nasution, 1996). Dalam arti luas, komunikasi pembangunan
meliputi peran dan fungsi komunikasi (sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan
secara timbal-balik) di antara semua pihak yang terlibat dalam usaha
pembangunan, terutama antara masyarakat dengan pemerintah, sejak dari proses
perencanaan, kemudian pelaksanaan, dan penilaian terhadap pembangunan. Dalam
arti sempitnya, komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta
teknik penyampaian gagasan, dan keterampilan-keterampilan pembangunan yang berasal
dari pihak yang memprakasai pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat luas.
Komunikasi berperan penting
dalam pembangunan. Apabila kita menengok ke belakang, sarana komunikasi di
negara-negara berkembang yang dulunya masih terbatas pada media cetak, semuanya
kini telah berubah. Teknologi komunikasi mulai berkembang pesat, terutama
dengan adanya televisi, internet, dan telepon. Perkembangan ini menyebabkan
“jarak psikologis” mendekatkan “jarak geografis” antar bangsa. Namun di
sebagian negara sedang berkembang, masih terdapat ketimpangan informasi dalam
sistem komunikasi mereka. Ketimpangan komunikasi tersebut dapat menimbulkan
perbedaan persepsi tentang pembangunan, yang pada akhirnya menghambat
pembangunan itu sendiri.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah yang di ambil adalah
1)
Bagaimanakah peran
komunikasi dalam pembanguan ?
2)
Bagaimanakah proses
komunikasi dalam pembanguan
C. TUJUAN
1)
Untuk mengetahui peran
komunikasi dalam pembangunan
2)
Untuk mengetahui proses
komunikasi dalam pembangunan
D. MANFAAT
Manfaat dari
penulisan makalah ini adalah untuk dapat mengetahui komunikasi yang tepat dalam
pembangunan. Manfaat dalam bidang akademik adalah memperoleh gambaran dan
menambah pengetahuan tentang peranan komunikasi dalam pembangunan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Komunikasi
Dalam arti Luas
Komunikasi adalah sebagai suatu aktifis pertukaran peran secara timbal balik
diantara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan; teutama antara masyarakat
dengan pemerintah sejak dari proses perencanaan, kemudian pelaksanaan dan
penilaian terhadap pembangunan.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau berita, gagasan, harapan, perasaan dari seseorang (Komunikator) ke orang lain atau
Pihak Lain (Kominikan). Dalam penyampaian
pesan/gagasan perlu dipahami siapa yang diajak berkomunikasi, hal itu meliputi pendidikan umur, status sosial, kebiasaan, dan lain-lain.
Secara terminologi,
komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pernyataan (pesan)
oleh sumber kepada penerima baik secara verbal maupun non-verbal yang menimbulkan makna tertentu yang dapat
dipahami baik sumber maupun (feedback) melalui saluran tertentu
Komunikasi yang salah sering menimbulkan sesuatu yang salah kaprah dalam masyarakat, contohnya masyarakat selalu beranggapan bahwa lulusan STM mengerti tentang seluk beluk alat elektonika dan mesin, untuk itu perlu komunikasi dengan masyarakat tentang bidang keilmuan dari lulusan STM.
Komunikasi yang salah sering menimbulkan sesuatu yang salah kaprah dalam masyarakat, contohnya masyarakat selalu beranggapan bahwa lulusan STM mengerti tentang seluk beluk alat elektonika dan mesin, untuk itu perlu komunikasi dengan masyarakat tentang bidang keilmuan dari lulusan STM.
B.
Pengertian Pembangununan
Adapun pengertian pembangunan itu sendiri
adalah suatu proses perubahan sosial dengan partisipatori yang luas dalam suatu
masyarakat yang bertujuan untuk kemajuan sosial dan material. Termasuk
didalamnya bertambah besarnya keadilan, kebebasan, kualitas lainnya yang dihargai
untuk mayoritas rakyat melalui kontrol yang lebih besar yang diperoleh dari
lingkungan mereka
Menurut Roger dan S. Schoemaker (1971)
Pembangunan adalah suatu jenis perubahan sosial dimana ide-ide baru diperkenalkan kepada
suatu sistem sosial untuk menghasilkan pendapatan perkapita
dan tingkat kehidupan yang lebih tinggi melalui metode produksi yang
lebih baik. Sedangkan menurut Kleijans
(1975) pembangunan merupakan pencapaian pengetahuan dan keterampilan baru,
perluasan wawasan manusia, meningkatnya semangat kemanusiaan dan suntukan
kepercayaan diri, sedangkan Pengertian pembangunan secara sederhana yaitu
perubahan, perbaikan menuju kearah yang lebih baik.
C.
Pegertian Komuikasi Pembangunan
Komunikasi Pembangunan adalah proses penyampaian materi dalam rangka
meningkatkan sesuatu agar menjadi lebih baik. Secara Luas
Pengertian Komunikasi Pembangunan adalah sebagai aktivitas pertukaran pesan
secara timbal balik diantara semua pihak yang terlibat dala usaha pembangunan,
terutama masyarakat dan pemerintah, sejak dari proses perencanaan, pelaksanaan
dan penilaian terhadap pembangunan.
Dalam arti sempitnya, komunikasi pembangunan merupakan segala
upaya dan cara, serta teknik penyampaian gagasan, dan keterampilan-keterampilan
pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakasai pembangunan dan ditujukan
kepada masyarakat luas. Kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat yang dituju
dapat memahami, menerima, dan berpartisipasi dalam melaksanakan gagasan-gagasan yang telah disampaikan.
Secara khusus Komunikasi pembangunan adalah segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian pesan atau gagasan dan keterampilan keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan yang ditujukan kepada masyarakat luas.
Secara khusus Komunikasi pembangunan adalah segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian pesan atau gagasan dan keterampilan keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan yang ditujukan kepada masyarakat luas.
Menurut
(Rogers, 1983 dalam Nasution, 1996) Komunikasi dan pembangunan ini
merupakan dua hal yang saling berhubungan. Adapun kedudukan komunikasi dalam
konteks pembangunan adalah as an integral part of development, and
communication as a set of variables instrumental in bringing about development.
(Jayaweera dan Anumagama,1987 dalam Nasution, 1996). Dalam arti sempitnya,
komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta teknik
penyampaian gagasan, dan keterampilan-keterampilan pembangunan yang berasal
dari pihak yang memprakasai pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat luas.
Kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat yang dituju dapat memahami,
menerima, dan berpartisipasi dalam melaksanakan gagasan-gagasan yang telah
disampaikan. Saat ini pembangunan yang telah dilakukan pemerintah masih
menggunakan sistem top-down yang berarti arah komunikasinya masih searah berupa
strategi dari atas ke bawah, seperti instruksi. Sistem top-down ini cenderung
memaksakan kehendak pemerintah kepada masyarakat yang mana pemerintah
menganggap paling mengetahui apa yang diinginkan oleh masyarakat. Dalam
praktiknya, pemerintah belum memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk
memutuskan apa yang diinginkan masyarakat dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Pembangunan yang berorientasi pada
kebutuhan masyarakat masih merupakan wacana pemerintah semata.