Selasa, 18 Juni 2013

Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE)




Oleh : Yanti Cristin
Mahasiswa PPG Periode I
                                                                                 STAKN Kupang Tahun 2013
A.     Konsep dan prinsip penggunaan Strategi pembelajaran Ekspositori
1.      Konsep Strategi pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran  yang menekan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menuasai materi pelajaran secara optimal.
Ada tiga karakteristik strategi pembelajaran ekspositoti :
1.      Dilakuka dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu sering orang mengidentikkannya dengan ceramah.
2.      Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudh jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
3.      Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi itu sendiri. Artinya setelah proses pembelajaran berakhirsiswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapapkan materi yang telah diuraikan.
Strategi pembelajaran ekspositori akan efektif apabila:
·         Guru akan menyampikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan yang akan dan harus dipelajari siswa (overview).
·         Apabila guru menginginkan agar siswa mempunyai gaya model intelektual tertentu, misalnya agar siswa bisa mengingat kembali bahan pelajaran sehingga ia akan dapat mengungkapkannya kembali apabila diperlukan.
·         Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan, artinya dipandang deri sifat dan jenis materi pelajaran memang materi pelajaran itu hanya mungkin dapat dipahami oleh siswa apabila disampaikan oleh guru, misalnya materi pelajaran hasil penelitian berupa data-data khusus.
·         Jika ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topik tertentu. Misalnya materi pelajaran yang bersifat pancingan untuk meningkatkan motivasi  belajar siswa.
·         Guru menginginkan untuk mendemonstrasikan sesuatu teknik atau prosedur tertentu untuk kegiatan praktek.
·         Apabila seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama sehinngga guru perlu menjelaskan untuk sluruh siswa.
·         Jika lingkungan tidak mendukung untuk menggunakan strategi yang berpusat pada siswa, misalnya tidak adanya sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
·          Jika guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.
2.      Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori.
Dalam penggunaan strategi ekpositiri terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru, yaitu sbb :
a.      Berorientasi pada Tujuan
Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam strategi pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran, justru itulah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan strategi ini. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara tersruktur.
b.     Prinsip Komunikasi
Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjuk pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseoarang atau kelompok orang (penerima pesan). Pesan yang disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang diorganisir dan disusun sesuai dengan tujuan tertentu yang iniguin dicapai. Dalam proses komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima pesan.
c.      Prinsip Kesiapan
Dalam teori belajar koneksionisme kesiapan merupakan salah satu hukum belajar. Inti dari hukum belajar ini adalah bahwa setiap individu akan merespon dengan cepat dari setiap stimulus apabila dalam dirinya suda memiliki kesiapan.
d.     Prinsip Berkelanjutan.
Proses pembelajaran ekpositori harus dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat itu , akan tetapi judga untuk waktu selanjutnya. Ekpositori yang berhasil adalah apabila melalui proses penyampaian dapat membawa siswa pada situasi ketidakseimbangan (disequilibrium), sehingga mendorong mereka untuk mencari dan menemukan atau menambah wawasan melalui proses belajar mandiri.

B.     Prosedur Pelaksanaan Strategi Ekspositioti
Hal yang harus dipahami oleh setiap guru adalah, sbb :
1.     Rumuskan tujuan yang ingin dicapai
Merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang dipersiapkan oleh guru . Tujuan yang ingin dicapai sebaiknya dirumuskan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang spesifik, seperti yang telah dijelaskan di atas, dapat memperjelas kepada arah yang yang ingin dicapai.
2.     Kuasai Materi Pelajaran dengan Baik.
Penguasaan materi pelajaran dengan baik merupakan syarat mutlak penggunaan strategi ekspositori. Penguasaan materi yang sempurna akan membuat keprcayaan diri guru meningkat, sehingga guru akan mudah mengelolah kelas, ia akan bebas bergerak, berani menatap siswa, tidak takut dengan perilaku-perilaku siswa yang dapat mengganggu jalannya proses pembelajaran.

 3.     Kenali Medan dan Bebagai Hal yang dapat Memengaruhi Proses Penyampaian.
Mengenali lapangan atau medan merupakan hal penting dalam langkah persiapan. Pengenalan medan yang baik memungkinkan guru dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mengganggu peroses penyajian materi pelajaran. Beberapa hal yang berhubungan dengan medan yang harus dikenali, diantaranya Pertama, latar belakang audiens atau siswa yang akan menerima materi, misalnya kemampuan dasar atau pengalaman belajar siswa sesuai dengan materi yang akan disampaikan, minat dan gaya belajar siswa dan sebagainya. Kedua kondisi ruangan, baik menyangkut luas dan besarnya ruangan, pencahayaan, posisi tempat duduk maupun kelengkapan ruangan itu sendiri. Pemahaman akan kondisi ruangan itu diperlukan untuk mengatur tempat duduk dan atau untuk menempatkan media yang digunakan, misalnya dimana sebaiknya layar OHP atau LCD disimpan, dimana sebaiknya gambar dipasang dan lain sebagainya.
 Ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori, yaitu :
1.      Persiapan (Preparation)
2.      Penyajian (Presentasion)
3.      Menghubungkan (correlation)
4.      Menyimpulkan (generalization)
5.      Penerapan (aplication)
Setiap langkah itu diuraikan di bawah ini :
1.     Persiapan (Preparation)
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan persiapan adalah :
·         Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif.
·         Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar
·         Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.


Beberapa hal yang harus harus dilakukan dalam langkah persiapan diantaranya adalah :
1.     Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif
Memberikan sugesti yang positif akan dapat membangkitkan kekuatan pada siswa untuk menembus rintangan dalam belajar. Sebaliknya, sugesti yang negatif dapat mematikan semangat belajar.

2.     Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang haarus dicapai
    Mengemukakan tujuan sangat penting artinya dalam setiap proses pembelajaran. Dengan mengemukakan tujuan siswa akan paham apa yang harus mereka kuasai serta mau dibawa kemana mereka. Dengan demikian, tujuan merupakan ” pengikat “baik bagi guru maupun siswa.
3.     Bukalah File dalam otak siswa
      Bagaikan kerja sebuah komputer, data akan dapat disimpan apabila sudah tersedia filenya. Demikian juga otak siswa, materi pelajaran akan bisa ditangkap dan disimpan dalam memori apabila sudah tersedia file atau kapling yang sesuai. Artinya sebelum kita menyampaikan materi pelajaran maka terlebih dahulu kita harus membuka file dalam otak siswa agar materi itu bisa cepat ditangkap.
2.     Penyajian (Presentasion)
  Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Yang harus dipersiapkan oleh guru dalam penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Oleh sebab itu ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam langkah ini.
a.       Penggunaan bahasa
Penggunaan bahasa merupakan aspek yang sangat berpengaruh untuk keberhasilan presentasi.
b.      Intonasi Suara
     Intonasi suara adalah pengaturan suara sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.
c.       Menjaga kontak mata dengan Siswa.
       Dalam proses penyajian materi pelajaran, kontak mata (eye contact) merupakan hal yang sangat penting untuk membuat siswa tetap memer hatikan pelajaran. Melalui kontak mata yang selamanya terjaga, siswa bukan hanya akan merasa dihargai oleh guru, tetapi juga mereka seakan-akan diajak terlibat dalam proses penyajian.’
d.      Menggunakan joke-joke yang menyegarkan
      Menggunakan joke adalah kemampuan guru untuk menjaga agar kelas tetap hidup dan selalu segar melalui penggunaan kalimat atau bahasa yang lucu.
3.     Korelasi (corelation)
       Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pembelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memugkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dengan sruktur pengetahuan yang dimilikinya.
4.     Menyimpulkan (generalization)
Menyimpulkan adalah tahap untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah disajikan . Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam strategi ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti sari dari proses penyajian. Menyimpulkan berarti memberikan keyakinan kepada siswa tentang kebenaran suatu paparan.
5.     Mengaplikasikan (Aplication)
Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka mereka menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa.




C.      Keunggulan dan Kelemahan Strategi Ekspositori
1.      Keunggulan
a.       Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dengan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
b.      Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
c.       Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga  sekaligus siswa bisa melihat atau bisa mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi)
d.      Keungulan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.

2.     Kelemahan 
a.       Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. Untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain.
b.      Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan , perbedaan pengetahuan, minat dan bakat serta perbedaan gaya belajar.
c.       Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru, seperti presiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, dan sebagainya. Tanpa itu semua dapat dipastikan proses pmbelajaran tidak akan berhasil.
d.      Karena strategi ini lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal serta kemampuan berpikir kritis.
e.        Oleh karena gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi suatu arah (one- way communication) , maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan materi pembelajaran akan sangat terbatas pula. Disamping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar