Oleh : Yanti
Cristin
Mahasiswa
PPG Periode I
STAKN Kupang Tahun 2013
A.
Konsep dan prinsip penggunaan Strategi pembelajaran
Ekspositori
1. Konsep
Strategi pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi
pembelajaran yang menekan kepada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa
dengan maksud agar siswa dapat menuasai materi pelajaran secara optimal.
Ada tiga karakteristik strategi pembelajaran ekspositoti :
1. Dilakuka dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara
verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan
strategi ini, oleh karena itu sering orang mengidentikkannya dengan ceramah.
2. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi
pelajaran yang sudh jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang
harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi itu
sendiri. Artinya setelah proses pembelajaran berakhirsiswa diharapkan dapat
memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapapkan materi yang telah
diuraikan.
Strategi
pembelajaran ekspositori akan efektif apabila:
·
Guru
akan menyampikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan yang akan dan harus
dipelajari siswa (overview).
·
Apabila
guru menginginkan agar siswa mempunyai gaya model intelektual tertentu,
misalnya agar siswa bisa mengingat kembali bahan pelajaran sehingga ia akan
dapat mengungkapkannya kembali apabila diperlukan.
·
Jika
bahan pelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan, artinya
dipandang deri sifat dan jenis materi pelajaran memang materi pelajaran itu
hanya mungkin dapat dipahami oleh siswa apabila disampaikan oleh guru, misalnya
materi pelajaran hasil penelitian berupa data-data khusus.
·
Jika
ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topik tertentu. Misalnya materi
pelajaran yang bersifat pancingan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
·
Guru
menginginkan untuk mendemonstrasikan sesuatu teknik atau prosedur tertentu
untuk kegiatan praktek.
·
Apabila
seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama sehinngga guru perlu
menjelaskan untuk sluruh siswa.
·
Jika
lingkungan tidak mendukung untuk menggunakan strategi yang berpusat pada siswa,
misalnya tidak adanya sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
·
Jika guru tidak memiliki waktu yang cukup
untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.
2.
Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran
Ekspositori.
Dalam penggunaan strategi ekpositiri terdapat beberapa
prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru, yaitu sbb :
a.
Berorientasi pada Tujuan
Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama
dalam strategi pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak
berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran, justru itulah yang
harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan strategi ini. Karena itu
sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan
pembelajaran secara tersruktur.
b.
Prinsip Komunikasi
Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses
komunikasi, yang menunjuk pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber
pesan) kepada seseoarang atau kelompok orang (penerima pesan). Pesan yang
disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang diorganisir dan disusun
sesuai dengan tujuan tertentu yang iniguin dicapai. Dalam proses komunikasi
guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima pesan.
c.
Prinsip Kesiapan
Dalam teori belajar koneksionisme kesiapan merupakan salah
satu hukum belajar. Inti dari hukum belajar ini adalah bahwa setiap individu
akan merespon dengan cepat dari setiap stimulus apabila dalam dirinya suda
memiliki kesiapan.
d.
Prinsip Berkelanjutan.
Proses pembelajaran ekpositori harus dapat mendorong siswa
untuk mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya
berlangsung pada saat itu , akan tetapi judga untuk waktu selanjutnya.
Ekpositori yang berhasil adalah apabila melalui proses penyampaian dapat
membawa siswa pada situasi ketidakseimbangan (disequilibrium), sehingga mendorong mereka untuk mencari dan menemukan
atau menambah wawasan melalui proses belajar mandiri.
B.
Prosedur Pelaksanaan Strategi Ekspositioti
Hal yang harus dipahami
oleh setiap guru adalah, sbb :
1.
Rumuskan tujuan yang ingin dicapai
Merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang
dipersiapkan oleh guru . Tujuan yang ingin dicapai sebaiknya dirumuskan dalam
bentuk perubahan tingkah laku yang spesifik, seperti yang telah dijelaskan di
atas, dapat memperjelas kepada arah yang yang ingin dicapai.
2.
Kuasai Materi Pelajaran dengan Baik.
Penguasaan materi pelajaran dengan baik merupakan syarat
mutlak penggunaan strategi ekspositori. Penguasaan materi yang sempurna akan
membuat keprcayaan diri guru meningkat, sehingga guru akan mudah mengelolah
kelas, ia akan bebas bergerak, berani menatap siswa, tidak takut dengan
perilaku-perilaku siswa yang dapat mengganggu jalannya proses pembelajaran.
3.
Kenali Medan dan Bebagai Hal yang dapat Memengaruhi Proses
Penyampaian.
Mengenali lapangan atau medan merupakan hal penting dalam
langkah persiapan. Pengenalan medan yang baik memungkinkan guru dapat
mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mengganggu peroses penyajian
materi pelajaran. Beberapa hal yang berhubungan dengan medan yang harus
dikenali, diantaranya Pertama, latar
belakang audiens atau siswa yang akan menerima materi, misalnya kemampuan dasar
atau pengalaman belajar siswa sesuai dengan materi yang akan disampaikan, minat
dan gaya belajar siswa dan sebagainya. Kedua
kondisi ruangan, baik menyangkut luas dan besarnya ruangan, pencahayaan,
posisi tempat duduk maupun kelengkapan ruangan itu sendiri. Pemahaman akan
kondisi ruangan itu diperlukan untuk mengatur tempat duduk dan atau untuk
menempatkan media yang digunakan, misalnya dimana sebaiknya layar OHP atau LCD
disimpan, dimana sebaiknya gambar dipasang dan lain sebagainya.
Ada
beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori, yaitu :
1. Persiapan (Preparation)
2. Penyajian (Presentasion)
3. Menghubungkan (correlation)
4. Menyimpulkan (generalization)
5. Penerapan (aplication)
Setiap langkah itu diuraikan di bawah ini :
1.
Persiapan (Preparation)
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk
menerima pelajaran. Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan persiapan adalah
:
·
Mengajak
siswa keluar dari kondisi mental yang pasif.
·
Membangkitkan
motivasi dan minat siswa untuk belajar
·
Menciptakan
suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.
Beberapa
hal yang harus harus dilakukan dalam langkah persiapan diantaranya adalah :
1.
Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang
negatif
Memberikan sugesti yang positif akan dapat membangkitkan
kekuatan pada siswa untuk menembus rintangan dalam belajar. Sebaliknya, sugesti
yang negatif dapat mematikan semangat belajar.
2.
Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang haarus dicapai
Mengemukakan
tujuan sangat penting artinya dalam setiap proses pembelajaran. Dengan
mengemukakan tujuan siswa akan paham apa yang harus mereka kuasai serta mau
dibawa kemana mereka. Dengan demikian, tujuan merupakan ” pengikat “baik bagi
guru maupun siswa.
3.
Bukalah File dalam otak siswa
Bagaikan kerja
sebuah komputer, data akan dapat disimpan apabila sudah tersedia filenya.
Demikian juga otak siswa, materi pelajaran akan bisa ditangkap dan disimpan
dalam memori apabila sudah tersedia file atau kapling yang sesuai. Artinya
sebelum kita menyampaikan materi pelajaran maka terlebih dahulu kita harus membuka
file dalam otak siswa agar materi itu bisa cepat ditangkap.
2.
Penyajian (Presentasion)
Langkah penyajian
adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah
dilakukan. Yang harus dipersiapkan oleh guru dalam penyajian ini adalah
bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh
siswa. Oleh sebab itu ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam langkah
ini.
a. Penggunaan bahasa
Penggunaan
bahasa merupakan aspek yang sangat berpengaruh untuk keberhasilan presentasi.
b. Intonasi Suara
Intonasi suara adalah pengaturan suara
sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.
c. Menjaga kontak mata dengan Siswa.
Dalam proses penyajian materi pelajaran,
kontak mata (eye contact) merupakan
hal yang sangat penting untuk membuat siswa tetap memer hatikan pelajaran.
Melalui kontak mata yang selamanya terjaga, siswa bukan hanya akan merasa
dihargai oleh guru, tetapi juga mereka seakan-akan diajak terlibat dalam proses
penyajian.’
d. Menggunakan joke-joke yang menyegarkan
Menggunakan joke adalah kemampuan guru
untuk menjaga agar kelas tetap hidup dan selalu segar melalui penggunaan
kalimat atau bahasa yang lucu.
3.
Korelasi (corelation)
Langkah korelasi adalah langkah
menghubungkan materi pembelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal
lain yang memugkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dengan sruktur
pengetahuan yang dimilikinya.
4.
Menyimpulkan (generalization)
Menyimpulkan adalah tahap untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah
disajikan . Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam
strategi ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat
mengambil inti sari dari proses penyajian. Menyimpulkan berarti memberikan
keyakinan kepada siswa tentang kebenaran suatu paparan.
5.
Mengaplikasikan (Aplication)
Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa
setelah mereka mereka menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah
yang sangat penting dalam proses pembelajaran ekspositori, sebab melalui
langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan
pemahaman materi pelajaran oleh siswa.
C.
Keunggulan dan Kelemahan Strategi Ekspositori
a. Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa
mengontrol urutan dengan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat
mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
b. Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif
apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu
waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
c. Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat
mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau bisa
mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi)
d. Keungulan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa
digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
2.
Kelemahan
a. Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan
terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik.
Untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi
yang lain.
b. Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu
baik perbedaan kemampuan , perbedaan pengetahuan, minat dan bakat serta
perbedaan gaya belajar.
c. Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat
tergantung kepada apa yang dimiliki guru, seperti presiapan, pengetahuan, rasa
percaya diri, dan sebagainya. Tanpa itu semua dapat dipastikan proses
pmbelajaran tidak akan berhasil.
d. Karena strategi ini lebih banyak diberikan melalui ceramah,
maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi,
hubungan interpersonal serta kemampuan berpikir kritis.
e. Oleh karena gaya
komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi suatu arah (one- way communication) , maka
kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan materi pembelajaran akan
sangat terbatas pula. Disamping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan
pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar